Mar 21, 2015

#TantanganMenulis - Dear Future Me


Tuliskan sesuatu untuk dirimu 2 tahun mendatang.
Karena 5 atau 10 tahun terlalu jauh, maka tuliskan sesuatu untuk dirimu di tahun 2017. Apa yang kamu harapkan darinya?


Gorontalo, 22 Maret 2015

Hei, Pan. Apa kabar? Semoga kamu sehat.

Ini aku, kamu dua tahun yang lalu. Sewaktu menulis ini, berat badanmu 81 kg loh (mungkin malah di atas itu). Kamu masih merokok (beberapa waktu yang lalu kamu sempat berhenti, tapi kamu menyerah). Saat ini, kamu sedang di kamarmu, gamang dan bingung. Ah, kamu memang selalu gamang dan bingung. Bahkan untuk menulis surat bagi diri sendiri saja kamu gamang dan bingung. Bentar dulu, sudah berapa kali aku menyebutkan kata 'gamang' dan 'bingung'? Kalau lebih dari 3 kali, berarti aku layak mendapatkan piring cantik. Hehehe. Garing, ya? Aku biasanya nggak segaring ini. Menulis surat untukmu membuatku gelisah. What can I say? I am you.

Dua tahun lalu, juga beberapa tahun sebelumnya, kamu memiliki hobi membaca yang sudah mendarah daging. Hobi tersebut membuat kamarmu, baik di Gorontalo maupun di Airmadidi sana menjadi penuh sesak oleh tumpukan buku. Kamu sering mengeluh kekurangan tempat untuk buku-bukumu. Pertanyaanku sekarang, kamu masih hobi 'menimbun' buku, nggak? Kalau jawabanmu tidak, berarti koleksi bacaanmu mungkin tidak bertambah signifikan atau malah tidak bertambah sama sekali. Tapi kalau jawabanmu iya (entah mengapa aku yakin sekali kamu akan menjawab iya) berarti koleksi buku-bukumu telah bertambah sangat banyak, dan saat kamu membaca surat ini, kamu mungkin sedang mengeluhkan hal sama dengan dua tahun lalu: kekurangan tempat untuk buku-bukumu. Well, jangan cuma mengeluh. Sana, beli rak buku lagi. Atau lemari yang besar sekalian.

Pan, kamu di mana sekarang? Masih di Gorontalo atau sudah dimutasi lagi? Kalau masih di Gorontalo, satu pertanyaanku: "Gorontalo masih panas?" Hahaha. Aku tahu kamu bersyukur ditempatkan di Gorontalo yang relatif dekat dengan rumah. Ya... ‘cuma’ butuh kurang lebih 9-10 jam bermobil, kan? Bandingkan dengan ketika kamu di Mataram dulu. Meski suka di Gorontalo, kamu tidak pernah tahan dengan hawa panasnya.

Ataukah jangan-jangan kamu telah dimutasi? Kalau memang sudah, aku harap kamu dimutasi ke Manado, atau Bitung, atau Tahuna (lumayan tuh, deket tanah kelahiran, walau aku tahu kamu besar di Airmadidi).

Kamu masih merokok, Pan?

Masih? Aku tahu ini bakal terdengar menjengkelkan, tapi aku harap kamu sudah berhenti. Aku yakin kamu bisa. Kita bisa. Coba deh hitung, berapa banyak duit yang kamu habiskan hanya untuk rokok. Banyangkan kalau semua uang itu kamu belikan buku-buku. Jumlahnya pasti banyak banget. Yah, meskipun setelah itu kamu akan kembali mengeluh: kekurangan tempat. Nggak cuma berhenti merokok. Sebaiknya kamu mulai olah raga. Coba lihat berat badanmu sekarang. Aku harap sih, mentok di 75 kg. I know, I know, kamu selalu bilang kalau perut buncit itu seksi. Tapi apa iya? Coba jawab jujur.

Pan, sudah liburan ke mana saja? Hogwarts? Rivendell? Atau yang dekat-dekat dulu deh, kayak China dan New Zealand (okay, nggak dekat-dekat banget sih itu). Cerita-cerita ya, pengalamanmu. Sudah ke mana, ngapain saja, bersama siapa? Cie cieee. #plak

Eh, ngomong-ngomong, dua tahun dari sekarang, apa kabar itu batu akik? Apakah orang-orang masih demam batu akik? Aku heran mengapa orang-orang menggilai batu akik. Indah sih, tapi hebohnya berlebihan menurutku. Aku tahu kamu tidak begitu menyukai batu. Tapi siapa tahu kamu berubah pikiran, barangkali tercerahkan, kemudian ikut-ikutan arus menjadi pengumpul batu-batu itu.

Pan, udah ketemuan sama Ega, Godwin, sama Catur? Aku berharap kamu sudah bertemu dengan mereka. Seperti yang pernah kamu bilang, mereka orang-orang penting dalam hidupmu. Go find them. Tell them how much you love them. Atau… malah sudah ketemuan? Oke… sekarang cerita, gimana cara kalian ketemuan. Kalian ngapain aja? Si Ega jadi nyubit-nyubit kamu? Terus si Bagus mau nggak kamu gendong? Si Godwin masih kurus? Hahahaha. 

Bicara soal orang-orang penting, gimana kabar KDRT? Halah, nggak usah sok nggak mengerti maksudku. Aku ingin tahu update-an tentang mereka. Di mana mereka sekarang? Oh boy, you better start telling me nice updates about them. *asah golok*

Pan, sebenarnya masih banyak hal yang ingin aku ketahui tentang kamu, semua yang telah kamu alami selama dua tahun terakhir. Tapi ada satu pertanyaan penting di atas semuanya.

“Are you happy?”

Kutunggu jawabanmu.


Salam,
Kamu dua tahun yang lalu.

Ditulis untuk #TantanganMenulis | Kategori: Tulisan Untuk Kamu 2 Tahun Mendatang

No comments:

Post a Comment

Linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...