Mar 15, 2015

#TantanganMenulis - Tentang Benda Kesayangan

image source here. edited by me.

Tuliskan sesuatu tentang benda kesayanganmu.
Benda apa saja; entah boneka, bantal kesayangan, benda yang kamu anggap membawa keberuntungan, atau benda yang kerap ada bersamamu. Seandainya mereka bisa mendengar dan membaca, apa yang ingin kamu sampaikan?

Kalau ditanya soal benda kesayangan, sejujurnya saya tidak yakin mau menjawab apa. Boneka? Haha, jelas itu bukan jawaban saya. Nggak kok, bukan lantaran saya cowok lantas alergi dengan boneka. Saya malah pernah punya sebuah boneka—yang menurut saya lebih tepat disebut bantal unyu—oleh-oleh dari seorang kawan yang berlibur ke luar negeri. Tapi kini si boneka-bantal sudah tidak lagi di saya, diminta oleh seorang ponakan perempuan yang kala itu berkunjung ke rumah. Well, sebagai paman (deym, tuir banget gue: paman) yang sayang ponakan, saya tidak tega menolak permintaannya. Eh, ini rahasia ya, kawan saya tidak tahu kalau boneka-bantal pemberiannya sudah beralih ke ponakan. Hihi.

Sebagai seorang bookworm, bisa dipastikan ‘benda kesayangan’ saya adalah buku-buku koleksi saya (ya menurut ngana?). Dan di antara buku-buku tersebut, tentu ada beberapa buku yang menjadi favorit banget, yang tidak akan saya pinjamkan ke siapapun, saking sayangnya. Beberapa buku yang termasuk dalam kategori ini di antaranya adalah koleksi lengkap seri Harry Potter mulai buku pertama hingga buku ketujuh. Silakan pinjam buku lain, asal jangan yang itu. Bahkan meskipun keponakan tadi meminta koleksi Harry Potter saya, belum tentu akan saya kasih. Skenarionya, mungkin saya akan mengajaknya ke toko buku dan membelikan buku Harry Potter yang baru untuknya. Ada unsur sentimental yang membuat saya kelewat posesif terhadap ketujuh buku Harry Potter itu.


Buku-buku yang bertanda tangan penulis juga masuk dalam kategori di atas, terutama dari penulis-penulis besar. Salah satunya adalah Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh karya Dee. Lucu juga, mengapa saya sangat posesif terhadap buku ini, mengingat saya tidak terlalu impresif terhadap ceritanya. Sejujurnya, saya berkali-kali gagal menamatkan buku pertama seri Supernova tersebut, malah sempat menimbunnya selama kira-kira dua tahun. Tapi akhirnya saya selesai juga membacanya, meski seperti yang saya bilang tadi, tidak terlalu merasa impresif. Tapi tetap saja, buku itu saya anggap sebagai harta karun. Bisa jadi karena itulah buku bertanda tangan penulis pertama yang saya miliki. *peluk erat Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh* #lebaydetected

Hmm. Setelah saya pikir-pikir, ada satu lagi benda yang bisa masuk kategori ‘benda kesayangan’. Oke, mungkin ini bakalan terdengar konyol, tapi benda ini telah menemani malam-malam sepi saya (halah) selama lima tahun terakhir. Benda apakah itu? Ini dia: my Toshiba Satellite M300. Jangan tanya deh, apa saja yang sudah kami lalui bersama. Lima tahun itu bukan waktu yang singkat. Kalau kami menikah, mungkin saat ini anak-anak kami sudah bisa ngomong “Papa” sama “Mama”. #apadeh #abaikan


Saya akui, si Satellite awet banget (bukan promosi). Di laptop ini, saya pernah menjajal beberapa game yang terkenal di zamannya, mulai dari Fallout 3, COD Modern Warfare, hingga DOTA 2, meski settingannya disetel ke yang paling basic biar bisa jalan mulus. Puluhan judul film hingga ratusan episode anime dan serial tv hasil donlotan telah saya tonton bersamanya. Ratusan postingan di blog buku saya sebagian besar dari hasil mencet-mencet keyboard si Satellite. In fact, postingan ini juga ngetiknya di Sattellite ini. Hehe. Kekurangan si yayang saat ini cuma dua: pertama, baterainya sudah nggak kuat, paling lama bertahan setengah jam. Praktis harus nyambung ke listrik terus. Kedua, speaker-nya sudah ‘pecah’, gara-gara pernah saya pakai menonton film dengan volume hingga 200% menggunakan VLC player (yes I know, I was stupid. Ngapain juga nyetel volume kayak toa begitu?). Tapi tak masalah, masih bisa disambung dengan speaker dari pihak ketiga kok. Melihat laptop ini sangat awet, saya kelihatannya belum ada rencana untuk ganti laptop selama beberapa bulan ke depan, bahkan mungkin (semoga) hingga tahun depan. Yah, doakan saja semoga hubungan kami langgeng terus. #amiiin

Jadi, itulah beberapa so-called benda kesayangan yang bisa saya pikirkan saat ini. Mungkin ada lagi benda lain yang sebenarnya menjadi kesayangan tapi tidak saya sadari. Kalau sudah ketemu benda apapun itu, postingan ini akan saya update.

Kamu sendiri, apa benda kesayanganmu? :)


Salam,
Yovano N.

Ditulis untuk #TantanganMenulis | Kategori: Benda Kesayangan

2 comments:

  1. Wah, laptopnya dewa banget itu bisa main DotA 2.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe. Nggak dewa banget, tapi lumayanlah. Sayang sekarang sudah nggak pernah main lagi.

      Delete

Linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...