Mar 20, 2015

#TantanganMenulis - Places to Visit

image source here. edited by me.

Tuliskan tentang tempat yang ingin sekali kamu kunjungi.
Tempat mana saja, tak berbatas bumi. Jika kamu ingin ke Mars, tulislah. Imajinasi tak pernah punya batas apa-apa.

Saya sudah bukan lagi bocah sebelas tahun. Tapi saya masih menunggu-nunggu ‘itu’. Saya curiga, jangan-jangan Ibu dan Bapak sengaja menyembunyikan ‘itu’ dari saya. Mungkin karena mereka nggak ingin saya bersekolah jauh-jauh ke Inggris Raya sana. Iya, saya masih menanti surat dari Hogwarts yang menyatakan bahwa saya diterima sebagai salah satu murid di sana. #eaaah

Hehe. Saya memang sudah terkena racun imajinasi dari J.K. Rowling. Saya, dan semua pecinta novel fantasi Harry Potter di penjuru dunia. Sebagai Potterheads (sebutan untuk penggemar Harry Potter), siapa sih yang nggak ingin mengunjungi Hogwarts? Menyusuri lorong-lorong rahasia di dalamnya sambil kucing-kucingan dengan Om Argus Filch, si penjaga sekolah yang gosipnya suka menghukum murid-murid bandel dengan cara-cara keji abad pertengahan. Tapi saya yakin itu cuma gosip. Mana mungkin pihak sekolah membolehkan hal-hal seperti penyiksaan abad pertengahan?


Selain Hogwarts, saya ingin mendatangi Diagon Alley. Saya ingin mengepas baju di butiknya Madam Malkin. Uhm. Kira-kira Madam Malkin bersedia nggak ya, membuatkan baju Hogwarts untuk abang-abang segede saya? Kalau saya memohon-mohon sambil memasang tampang imut, masa sih, Madam Malkin tega menolak? Oh, dan tentu saja dengan beberapa galleon emas, saya yakin Madam Malkin akan luluh. #ngarep

Selanjutnya, toko tongkat sihir Mr. Ollivander. Saya penasaran tongkat dari jenis kayu dan inti macam apa yang akan ia berikan untuk saya. Saya pengen punya tongkat dengan bahan persis seperti milik Viktor Krum, si bongsor dari Drumgstrang. Tongkatnya terbuat dari ganding (atau tanduk, saya lupa) dengan inti pembuluh jantung naga. Tapi terserah Mr. Ollivander, sih. Saya yakin bahan apapun yang ia pilihkan, pasti bakal cocok untuk saya (paling tidak, setelah saya meledakkan beberapa rak milik Mr. Ollivander sebelum menemukan tongkat sihir yang benar-benar cocok).

Satu tempat lagi yang ingin dikunjungi adalah Hogsmeade, salah satu desa penyihir yang lokasinya tak jauh dari Hogwarts. Bagian Hogsmeade mana yang paling ingin saya kunjungi? Tentu saja toko permen Honeydukes! Saya ingin sekali mencicipi cokelat kodok (lihat nama blog saya) yang selain rasanya enak, konon si cokelat masih bisa melompat-lompat di dalam perut, hehe. Tapi niat utama membeli cokelat kodok sih, karena hadiahnya. Anak-anak penyihir memiliki hobi mengoleksi hadiah kartu bergambar penyihir-penyihir terkenal di masanya. Syukur-syukur saya bisa mendapatkan kartu bergambar Albus Dumbledore. Ah, tapi kartu bergambar mantan kepala sekolah Hogwarts itu sudah terlalu mainstream sih ya. Mungkin yang jarang dimiliki anak-anak adalah kartu bergambar Severus Snape. Itu deh yang bakal saya incar.

Setelah puas mengunjungi Hogwarts dan sekitarnya, saya ingin melanjutkan perjalanan ke Middle Earth, sebuah benua fiktif hasil imajinasi luar biasa dari J.R.R. Tolkien yang menjadi setting cerita The Lord of The Rings dan The Hobbit. Ada dua tempat yang ingin sekali saya kunjungi. Pertama, adalah The Shire, sebuah perkampungan para hobbit. Saya berharap para hobbit di sana tidak keberatan menerima kunjungan manusia lain selain Gandalf. Saya membayangkan diri saya nyusuri jalan-jalan di Shire, menikmati senja yang indah dengan sebatang pipa rumput terselip di mulut (hey, I’m a smoker, don’t blame me if I really want to try that thing). Malamnya, saya akan meminta izin kepada salah satu hobbit di sana, mungkin kerabat dekat Froddo yang bernama Sam, untuk menginap selama satu atau dua malam di Liang hangat mereka. Saya yakin Sam yang baik hati tidak akan keberatan. Lagi pula, saya sangat ingin merasakan hidangan makan malam ala hobbit yang selalu melimpah (mereka kan hobi makan). :)


Tempat kedua di Middle Earth yang ingin saya kunjungi adalah Rivendell. Mungkin ini bakalan sulit sebab para elf jarang sekali menerima tamu, apalagi manusia. Tapi mengingat salah satu elf cantik di sana telah menikah dengan raja manusia, mungkin mereka akan sedikit melunak dan mau menerima kunjungan saya. Kabarnya suhu di sana sangat dingin lho. Mungkin para elf tidak memiliki masalah soal suhu yang dingin. I mean, coba lihat, mereka malah berkeliaran di mana-mana dengan mengenakan baju berbahan sutera yang tipis. Kalau kita para manusia, membawa jaket selama berada di Rivendell saya kira adalah hal yang bijak. Tidak mau kan, masuk angin saat berada di salah satu tempat terindah di Middle Earth, dan ujung-ujungnya malah merepotkan para elf?


Hmm. Imajinasi saya tampaknya mulai berlebihan. Kalau memang belum memungkinkan untuk mengunjungi Hogwarts dan Middle Earth, saya masih punya rencana cadangan: mengunjungi tempat-tempat di dunia nyata saja. Masih banyak tempat di Indonesia yang belum pernah saya kunjungi, contohnya Raja Ampat. Kalau punya galleon lebih—koreksi, uang lebih, saya ingin mengunjugi negeri-negeri agak jauhan dikit. China misalnya. Saya menyukai cerita-cerita masa lalu yang bersetting di Negeri Tirai Bambu itu. Saya ingin mengunjungi Tembok Besar, Museum Qin Terracotta di Xian, mengarungi Sungai Yangtze, serta menikmati indahnya Taman Nasional Zhangjiajie.

Tentu tidak hanya China saja yang ingin saya kunjungi. Korea, Jepang, Thailand, Ameraka Serikat, Peru (Machu Picchu!), Italia, Australia, New Zealand—oke, saya harus berhenti sebelum saya benar-benar menulis semua nama negara di sini.

Ah, segitu banyaknya tempat yang ingin dikunjungi. Doakan saya, semoga, suatu saat, entah bagaimana caranya, saya bisa mengunjungi semua tempat itu. Terutama Hogwarts dan Rivendell. :p

Kamu sendiri, ingin pergi ke mana saja?


Salam,
Yovano N.

Image sources:
The Hobbit Wallpaper: http://wallpaperswide.com/the_hobbit_2-wallpapers.html
Hogwarts:https://secure.static.tumblr.com/e574b9a88b41681fa5bdfa4e2f27956c/jneioq0/C6ymw3s0w/tumblr_static_url-5.jpeg
The Shire: http://img2.wikia.nocookie.net/__cb20130503051914/lotr/ru/images/2/2e/Back_to_the_shire_by_koramae-d36556o.jpg
Rivendell: https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/e9/c9/02/e9c90252869b8e11b2a06e36c4ab1a6f.jpg
Raja Ampat: http://rachmawatisari.staff.iainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/sites/88/2013/11/raja-ampat-islands.jpg
The Great Wall of China: http://www.airpano.ru/files/china_wall_01_big.jpg
Taman Nasional Zhangjiajie: http://www.travelchina.gov.cn/tirms/newImgTem/1dc192600c02466c99e77de12c53a5e4.jpg
Machu Picchu: http://www.endangered-indonesia.com/wp-content/uploads/2014/03/Macchu-Picchu2.jpg

Ditulis untuk #TantanganMenulis | Kategori: Tempat Yang Ingin Dikunjungi

2 comments:

  1. Kalau saya sendiri mas, jujur.. saya cuma pengen satu.. itu udah lama banget saya idamkan dan cuma bisa saya simpan dan pendam di hati yang terdalam. Sebenernya saya ga berharap orang lain tau atau setidaknya peduli dengan apa yang saya inginkan. Tapi akhirnya saya sadar...
    Sori-sori, ah jadi salah fokus. oke. Tempat yang ingin banget saya kunjungi adalah.. adalah.. ayoo tebaak.. adalah.. jreng-jreng-jreng..

    Hyperbolic Time Chamber atau The Room of Spirit and Time.
    Itulooh ruangan yang di film Dragon Ball dijadikan sebagai tempat latihan khusus yang berlokasi di Pulau Dewa. Katanya eh katanya sih, satu tahun di sana sama dengan satu hari di Bumi. Atau skalanya kita kecilkan, enam jam di sana sama seperti satu menit di sini. Kebayang ga sih kalo kita lagi pengen banget tidur, tapi jam istirahat kantor kan cuma satu jam. Belom lagi kalo weekend, ada banyak hal yang mau kita lakuin dan kita ga rela klo weekend itu berlalu dengan cepat. Ada lagi kalo kita masih sekolah dan besok ujian. yep, kita bisa maksimalin belajar kita, satu hari sama dengan satu tahun. hmm.. puas deh jadinya!hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha. Saya juga pengen deh ke sana. Sounds like a perfect place to bobo chantique siang-siang. Hahaha. (Yang diingat tidur siangnya).

      Delete

Linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...